Saturday, April 23, 2011

WARISAN GAYA FEODAL


Terngiang saya akan kata-kata Bob Sadino “ My religion is freedom, saya belajar dari jalanan bukan dari sekolah”. Ya begitulah stidaknya yang beliau katakan di acara ”Kick Andy”. Di lain pihak bangsa ini selalu menekan pentingnya pendidikan (dalam arti konteks pendidikan formal). Karena pendidikan (formal) adalah kunci kesuksesan seseorang dan tentunya bangsa. Pertanyaanya lalu siapa yang benar hayo???...
Pernah juga saya berbincang dengan seorang kawan yang kebetulan sudah S-2, beliau bertanya kepadku kapan mau S-2? Well secara reflek saya menjawab untuk apa ambil S-2? Beliau menjawab ya biar gaji naik atau jabatan naik. serentak saya terkejut mendengarnya. Jadi gaji atau jabatan ditentukan oleh ijazah atau sertifikat ya. Untuk itu saya harus kembali merenung dan memahami diri saya sendiri. Apakah yang saya lakukan saat ini benar atau tidak.


Menurut saya ilmu sangat penting untuk dimiliki, bukan tempat pendidikan, gelar, ijazah, atau sertifikatnya. Ilmu bisa didapat dimanapun dan kapanpun. Agama saya (Islam) juga sangat menekankan arti pentingnya Ilmu ini. Ayat yang pertama turun adalah Iqra’ (bacalah) menunjukkan betapa pentingnya kita untuk belajar atau membaca. Namun beberapa golongan menafsirkan ini dalam arti sempit, hanya membaca Kitab atau buku. Padahal membaca itu sangat luas, membaca alam, membaca situasi, keadaan, membaca tubuh, atau membaca jalanan (seperti Bob Sadino) dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan perushaan/lembaga yang mendasarkan gaji dan pangkat berdasar tingkat pendidikan semata. Menurut sya hal itu adlah warisan feodalisme yang masih melekat pada organisasi tersebut. Ya jadi yg bisa mendaftar atau level tertentu yang bisa adalah orang tertentu dan kebanyakan dari golongan menengah atas dimana mereka bisa memperoleh akses pendidikan yang cukup memadai.


Kesimpulan saya adalah gaji atau pangkat itu berdasarkan kempauan seseorang (terutama kemapuan untuk menghasilkan) bukan dari tingkat pendidikan. Namun demikian kemampuan itu bisa diperoleh baik memalui jalur pendidikan ataupun jalur nonformal seperti Bob Sadino.
Kedua kapan kita harus belajar: saat kita tidak mampu melakukan sesuatu maka itu artinya kita harus belajar untuk meningkatkan kemampuan kita.
Dengan demikian kesempatan setiap orang adalah sama, tentu saja kalau akses pendidikan formal lebih terjangkau untuk setiap orang (ya minimal sampai jenjang strata 1) maka akan jauh lebih baik lagi. Karena pendidikan sampai tingkat S-1 tersebut adalah dasar yang membentuk kemampuan dasar dan pengembangan pribadi awal. Tapi tidak salah pula bila orang belajar dari tempat lain (di jalanan misalnya) asal kemampuannya ada kenapa tidak?
Sukses bukan dari tingkat pendidikan, sukses dari kempuan bertindak dan menghasilkan.


Jadi sudahkah kita menjadi pribadi yang menghasilkan??...


Salam,
Tri Mulyono

No comments:

Post a Comment